![]() |
Sumber : Siarnusa.com |
“Sungguh aneh tapi nyata”,
mungkin adalah suatu ungkapan yang tepat untuk menggambarkan perang politik di
tahun 2014. Pemilihan umum untuk lembaga legislatif tinggal menghitung hari.
Jika kita menghitung dari sejak tanggal artikel ini diterbitkan, hari penentuan
bagi sebagian besar caleg akan datang 5 hari lagi. 5 Hari tentu merupakan waktu
yang sangat singkat bagi para caleg dan partai politik peserta Pemilu 2014. Terlebih
waktu kampanye partai politik juga sudah mendekati akhir karena sudah mendekati
masa tenang.
Nah,
mengapa saya mengatakan “sungguh aneh tapi nyata”? Jika kita melihat dari acara
yang akan digelar pada tanggal 9 April mendatang, tentu kita sudah sama – sama tahu
bahwa itu adalah acara Pemilihan umum Legislatif. Mendengar kata – kata Pemilu legislatif
saja, tentu kita sudah dapat membayangkan mengenai pesta politik yang meriah
dan dilakukan oleh seluruh rakyat Indonesia. Namun, siapa sangka dibalik
kemeriahan pesta politik yang akan digelar oleh negeri kita tercinta ini, malah
banyak memakan korban jiwa.
Tidak
rasional memang jika kita memikirkan mengenai korban jiwa yang muncul menjelang
pagelaran pesta politik di Indonesia. Terlebih korban tersebut berasal dari
anggota partai politik peserta Pemilu 2014. Salah satu kasus yang belum lekang
dari ingatan kita adalah kasus penembakan salah satu caleg di provinsi Aceh.
Kabar ini sempat menggemparkan berita di dunia pertelevisian serta surat kabar
nasional. Setelah kasus pembunuhan tersebut terjadi, ternyata di susul juga
oleh kasus – kasus serupa di beberapa daerah nusantara.
Satu
hal yang sampai sekarang tidak bisa diterima akal sehat saya adalah kenyataan
bahwa ini adalah perang politik, bukanlah perang senjata. Lalu, mengapa yang
malah terjadi adalah perang senjata?? Ini sudah menunjukan hilangnya moral dan
rasionalitas dari calon – calon wakil rakyat. Memang kita tidak dapat
menggeneralisasikan kepada seluruh calon wakil rakyat. Namun, kali ini saya ingin
lebih berfokus pada partai politik yang kader partainya melakukan tindakan
tercela tersebut.
Melihat
kondisi atmosfer politik Indonesia yang tidak stabil ini, saya sebagai bagian
dari 250 juta masyarakat Indonesia merasa prihatin dengan hal tersebut.
Mengapa? Tentu karena fenomena ini
menunjukan bahwa Indonesia kini, tidak hanya mengalami krisis pemimpin
berkualitas namun juga mengalami krisis pemimpin yang bermoral dan rasional.
Hal ini malah dapat mengurangi kepercayaan masyarakat dan meningkatkan
pesimisme dalam diri masyarakat terhadap pemerintahan yang ada di Indonesia.
Jika hal ini terjadi tentu efektivitas roda pemerintahan yang akan baru bergulir
menjadi berkurang. Nah, lalu kepada siapa lagi bangsa ini dapat dipimpin dan
apa gunanya ada pemerintah jika rakyatnya saja sudah kurang percaya terhadap
pemerintah? Inilah yang perlu kita renungkan bersama, khususnya bagi para calon
– calon wakil rakyat yang telah mencalonkan diri pada Pemilu 2014.
Jika
anda menyimak artikel ini dari awal, tentu anda akan menemukan statement saya
mengenai krisis moral dan rasionalitas dari para calon wakil rakyat yang
melakukan perang senjata. Sangat tidak masuk akal jika, rakyat Indonesia rela
diatur oleh seorang pembunuh. Terlebih
orang tersebut membunuh lawan politiknya sendiri. Ini menunjukan rasa cemas
yang berlebihan dan ketidak matangan visi, misi serta dukungan dari partai yang
membuat para calon menjadi yakin akan kemampuan dan kredibiltasnya dalam
membangun bangsa ini. Jika kita pikir dengan akal sehat, bagaimana para calon
ini dapat membangun Indonesia yang mana memiliki pesaing dari luar negeri,
sedangkan untuk melawan lawan politiknya saja ia harus mengambil jalan pintas
dengan membunuh lawan politiknya.
Kita
sebagai masyarakat yang besar dan pintar, tentu seharusnya dapat menentukan
pilihan secara objektif dan rasional. Sebaiknya kita juga tetap berusaha bersikap optimis terhadap
pemerintahan baru di periode 2014 – 2019, walaupun memang iklim politik kita
mengalami banyak guncangan. Kita harus yakin, bahwa di antara banyaknya caleg
yang buruk, masih terdapat orang – orang yang memiliki kualitas dan
kredibilitas yang tinggi untuk membantu pembangunan negeri ini. Salah satu
pesan penting dari saya, gunakanlah hak pilih anda dengan baik dan benar, serta
perhatikan visi-misi dari partai dan calonya sebagai pertimbangan kelayakan
caleg untuk dipilih. Ingatlah sebagai masyarakat yang cerdas, sekecil apapun
suara anda, dapat menentukan nasib dari negeri ini. (Hernando)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar