Selasa, 01 April 2014

Review Teater The Chronicle Of Pinnochio & Mulan


Sumber : art.uph.edu
                Tanggal 31 Maret 2014 kemarin, mungkin adalah tanggal perayaan Nyepi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat penganut agama Hindu di Indonesia. Namun, tanggal tersebut juga merupakan salah satu hari paling menyenangkan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia terutama pelajar. Mengapa?? Ya, karena perayaan Nyepi memang jatuh di hari senin sehingga terdapat liburan yang cukup panjang dari hari Sabtu hingga hari Senin. Namun bagiku, tanggal 31 kemarin adalah hari yang menyenangkan dan berbeda dari yang lainnya. Hal ini dikarenakan, aku berkesempatan bersama teman – temanku untuk menyaksikan pementasan teater “ The Chronicles Of Pinocchio & Mulan” yang bertempat di TIM. Pementasan Teater ini di tampilkan oleh mahasiswa dan mahasiswi dari Universitas Pelita Harapan (UPH).
                Pementasan Teater berjudul “The Chronicles Of Pinocchio & Mulan” dikemas secara apik dan sangat menarik. Pementasan Teater yang berlangsung sekitar 3 jam ini, dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama menampilkan 13 adegan dan di lanjutkan istirahat sepanjang 15 menit. Setelah istirahat, pertunjukan dimulai kembali dengan menampilkan 7 adegan. Di setiap adegan yang ditampilkan, diselingi oleh lagu - lagu yang sesuai dengan dialog.
                Pertunjukan Teater “The Chronicles Of Pinocchio & Mulan” dibuka secara unik melalui pertunjukan barongsai. Pertunjukan yang ditampilkan juga cukup menarik gelak tawa penonoton. Hal ini disebabkan ada gerakan – gerakan konyol yang ditampilkan oleh barongsai tersebut. Setelah itu, dilanjutkan dengan penayangan video mengenai komentar dari setiap pemain serta suasana ketika latihan teater. Sebagian besar pemain mengatakan bahwa tokoh – tokoh yang diperankan mereka memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Selain itu, cerita yang ditampilkan pada tetaer ini sangatlah menarik dan sulit diduga karena merupakan campuran dari cerita karakter “Walt Disney”yang digabung serta mengalami sedikit modifikasi.
                Cerita dimulai melalui perang yang dialami oleh kedua kerajaan di Cina. Dimana setiap peperangannya telah banyak memakan korban. Rakyat di kedua kerajaan mulai kelaparan dan kehilangan anggota keluarga mereka. Disisi lain, Pinochio sang boneka kayu diberi kesempatan untuk hidup oleh peri biru. Namun, di tengah kegembiraan nya itu, ayahnya “Gepeto” diculik oleh tokoh jahat yaitu Emperor of the night. Ditengah kegelisahan yang dialami Mulan dan Pinocchio, mereka terus berharap untuk dapat menghapus kegelapan yang melanda bumi.
                Suatu hari, Mulan sedang merenung di padang rumput saat tengah malam. Suratan takdir lah yang membawa Pinocchio  bisa menemukan Mulan. Pinocchio yang awalanya bersembunyi dibalik pohon, akhirnya menampakan diri dan menyapa Mulan yang sedang merenung. Melalui pertemuan ini, persahabatan antara mereka pun akhirnya terjalin. Melalui perbincangan mereka, akhirnya Mulan mengetahui cara untuk menaklukan kegelapan dan mengakhiri peperangan adalah dengan mencari cairan naga di sebuah gua di Negeri Selatan. Akhirnya Mulan dan Pinocchio serta 3 pengawal Mulan, berangkat mencari cairan naga.
                Ketika Mulan, Pinocchio dan 3 pengawalnya menccari cairan naga, keadaan politik di istana sangatlah berantakan. Sang raja yang sudah tua, memiliki kebijakan untuk mengakhiri perang. Beliau berpikir untuk menikahkan puteri nya dengan pangeran wentai dari kerajaan lawan. Mereka berdua telah menjalin cinta dan memutuskan akan menikah. Namun hal itu ditentang oleh putera pertama raja yaitu Laosi. Laosi akhirnya berekongkol dengan Emperor of the Night, untuk membunuh ayahnya dan menempati posisi raja. Setelah raja meninggal, Wentai yang merupakan calon suami dari puteri dikutuk menjadi patung batu oleh Emperor of the Night.
                Perjalanan Mulan, Pinocchio dan 3 pengawal(Yao, Po, Ling) tidaklah berjalan mulus. Mereka melewati berbagai rintangan berat dalam perjalananya. Mereka juga dihadang oleh 3 orang raksasa penjaga gua naga. Namun berkat ketangkasan dan kerja sama yang baik, mereka berhasil mengelabui ketiga raksasa dan mengambil cairan naga tersebut. Setelah cairan naga berhasil didapatkan, Pinochhio yang sudah dianggap sebagai saudara oleh Mulan dan Ketiga pengawalnya, diam – diam berkhianat dari mereka. Pinocchio mencuri cairan naga dari tangan Mulan ketika mereka semua terlelap dan memberikannya pada Laosi dan Emperor of The Night. Pinocchio melakukan hal keji tersebut, lantaran ingin menukarkan cairan naga dengan kunci emas untuk membebaskan ayahnya “Gepeto”. Akibat aksi nekat dari Pinocchio, Mulan dan 3 orang pengawalnya yang sedang terlelap di hutan, ditangkap dan akan dibunuh oleh Laosi sebagai imbalan atas kerjasama dari Emperor of The Night.
                Cerita berjalan makin panas ketika Laosi berlari sambil membawa pedang kea rah Mulan. Untuk membayar kesalahanya, Pinocchio yang berada tak jauh dari Mulan langsung berlari menghadang laju pedang. Akirnya Pinocchio mati tertusuk oleh pedang yang ditodongkan oleh Laosi. Tak puas hanya satu nyawa, Po yang merupakan salah satu pengawal Mulan pun dieksekusi oleh Laosi. Namun, ketika Laosi akan memenggal kepalanya, keajaiban muncul dan patung Wentai yang berdiri di belakang Po bergerak menusukan sebilah pisau ke tubuh Laosi. Akhirnya Laosi sekarat akibat dari luka yang cukup parah di tubuhnya. Mulan dengan sigap menyiram cairan naga untuk membunuh Emperor of the night dan peri biru juga muncul untuk membantu mengalahkan Emperor of the Night. Setelah kegelapan berhasil dikalahkan, Pinocchio pun hidup kembali dan akhirnya Wentai menikahi puteri untuk mengakhiri perang. Nasib Laosi pun akhirnya berakhir di penjara karena telah banyak melakukan kejahatan. Cerita pun berakhir dan ditutup kembali dengan atraksi barongsai.
                Dalam menyaksikan pertunjukan Teater “The Chronicle Of Pinocchio & Mulan”, banyak aksi yang lucu dan mengundang gelak tawa. Terutama aksi dari tokoh “Po” salah satu pengawal dari Mulan yang memiliki hobi makan. Aksi ketiga prajurit tersebut selalu dinanti dan mengundang kehebohan di studio teater Taman Ismail Marzuki. Secara garis besar, pertunjukan teater ini sangatlah bagus dan menarik. Wajar, seluruh kursi penonton penuh diisi oleh penonton dari segala usia. Hal ini semakin membuat saya menjadi merasa beruntung memiliki kesempatan untuk menyaksikan teater “The Chronicle Of Pinocchio & Mulan”. (Hernando)

Ketika Mulan bertemu Pinocchio

Gepeto, Raja, Ayah Mulan

Ketika Pinocchio diminta mencuri Cairan Naga

Ketika Pinochhio hidup kembali

Tidak ada komentar:

Posting Komentar